Subscribe:

Blogger News

Selamat Datang di blog saya, krtitik, dan saran yang mebangun sangat saya harapkan

Rabu, 02 April 2014

Apakah itu Antibiotik, Antipiretik,Analgetik dan Anti Fungi

PENDAHULUAN
1.    ANTIBIOTIKA
A.   Pengertian
Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi/jamur, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain.
Antibiotika ( latin: anti dan bios: hidup ) adalah zat-zat kimia yang dihasilkan mikro organisme hidup tertuam fungi dan bakteri ranah. Yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat bakteri dan pertumbuhan banyak bakteri dan beberapa virus besar, sedangkan toksitasnya bagi manusia relative kecil.

B.   Pembuatan Antibiotika
 mikro organisme dibiak dalam tangki-tangki besar dengan zat-zat gizi khusus ke dalam cairan pembiakan disalurkan oksigen atau udara steril guna mempercepat pertumbuhan jamur sehingga produksi antibiotiknya dipertinggi setelah diisolasi dan cairan kultur, antibiotika dimurnikan dan ditetapkan aktivitasnya beberapa antibiotika tidak dibuat lagi dengan jalan biosintesis ini, melakukan secara kimiawi, antara lain kloramfenikol.
C.   Mekanisme Kerja
Beberapa antibiotika bekerja terhadap dinding sel (penisilin dan sefalosforin) atau membran sel (kelompok polimiksin), tetapi mekanisme kerja yang terpenting adalah perintangan selektif metabolisme protein bakteri sehingga sintesis protein bakteri, sehingga sintesis protein dapat terhambat dan kuman musnah atau tidak berkembang lagi misalnya kloramfenikol dan tetrasiklin.
D.   Golongan Antibiotika
A.   PENISILIN
Penisilin diperoleh dari jamur Penicilium chrysogeneum. Penisilin bersifat bakterisid dan bekerja dengan cara menghambat sintesi dinding sel. Penisilin terdiri dari:
1.    Benzyl Penisilin Dan Fenoksimetil Penisilin
Ø  Benzyl Penisilin
·         Indikasi: infeksi saluran kemih, otitis media, sinusitis, bronchitis kronis, salmonelosis invasive, genore.
·         Peringatan: riwayat alargi, gangguan fungsi ginjal, lesi eritematous pada grandula fever, leukemia, limfositik kronik, dan AIDS.
·         Interaksi: obat ini berdifusi dengan baik dengan jaringan dan cairan tubuh. Tapi penetrasi kedalam cairan otak kurang baik kecuali jika selaput otak mengalami infeksi.
·         Kontraindikasi: Hipersensitivitas(alargi) terhadap penisilin
·         Efek Samping: reaksi alargi berupa urtikardi, demam, nyeri sendi, angiodem, leukopoia, trombositopenia, diare pada pemberian per oral.
·         Dosis: injeksi IV dan IM atau infuse: 1.2 gr/hari dalam dosis terbagi 4, jika diperlukan dapat ditingkatkan 2.4 gr/hari atau lebih.BAYI PREMATUR dan NEONATAL 50 mg/kg dalam dosis terbagi 3: anak 1-12 tahun 100mg/kg/hari dalam dosis terbagi 4 (dosis lebih tinggi mungkin dibutuhkan)
Ø  Fenoksimetilpenisilin
2.    Penisilin Tahap Penisilinase
Ø  Kloksasilin
·         Indikasi: infeksi karena stapilokokus yang memproduksi penisilinase.
·         Peringatan: riwayat alargi, gangguan ginjal, lesi eritamatous pada glandula fever, leukemia, limfositik kronik dan AIDS.
·         Interaksi: obat ini berdifusi dengan baikdengan jaringan dan cairan tubuh. Tapi penetrasi kedalam cairan otak kurang baik kecuali jika selaput otak mengalami infeksi.
·         Kontraindikasi: hipersensivitas (alargi) terhadap penisilin.
·         Efek Samping: reaksi alargi berupa urtikardi, demam, nyeri sendi, angiodem, leukopoia, trombositopenia, diare pada pemberian per oral.
·         Dosis: oral 500 mg tiap 6 jam, diberikan 30 menit sebelum makan. IM 250 mg tiap 4-6 jam. Dalam khasus yang berat dosis dapat dinaikkan 2 kali. Anak kurang dari 2 tahun 0.25 dari dosis dewasa. Anak 2-10 tahun 0.5 dosis dewasa.
Ø  Flukoksasilin
3.    Penisilin Spectrum Luas
Ø  Ampisilin
·         Indikasi: infeksi saluran kemih, otitis media, sinusitis, bronchitis kronis, salmonelosis invasive, genore. Peringatan: riwayat alargi, gangguan fungsi ginjal, lesi eritematous pada grandula fever, leukemia, limfositik kronik, dan AIDS.
·         Interaksi: obat ini berdifusi dengan baik dengan jaringan dan cairan tubuh. Tapi penetrasi kedalam cairan otak kurang baik kecuali jika selaput otak mengalami infeksi.
·         Kontraindikasi: Hipersensitivitas(alargi) terhadap penisilin
·         Efek Samping: reaksi alargi berupa urtikardi, demam, nyeri sendi, angiodem, leukopoia, trombositopenia, diare pada pemberian per oral.
·         Dosis: oral 0,25-1gr tiap 6 jam, diberikan 30 menit sebelum makan. Untuk gonore 2-3,5 gr dosis tunggal, ditambah 1 gr. Infeksi saluran kemih 500 mg tiap 8 jam. IM, IV atau infuse 500mg tiap 4-6 jam. Anak dibawah 10 tahun setengah sendok dewasa
Ø  Amoksisilin
4.    Penisilin Anti Pseudomona
Ø  Tikarsilin
Ø  Piperasilin
Ø  Sulbenisilin

B.   SEFALOSFORIN
Merupakan antibiotic betalaktam yang bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding mikroba. Farmakologi SEFALOSFORIN mirip dengan penisilin, ekseresi terutama melalui ginjal dan dapat dihambat probenisid.
Sefalosforin terbagi atas:
1.    Sefaklor
2.    Sefadroksil
3.    Sefeksim
4.    Sefrozil
5.    Sefodizim
6.    Sefotakzim
7.    Sefripom
8.    Seftazidim
9.    Seftibuten
10.  Seftriakson
11.  Sefuroksim
12.  Sefaleksin
13.  Sefamandol
14.  Sefodixim
15.  Sefotaksim
16.  Sefpirom
17.  Sifuroksim
18.  Sefaleksin
19.  Sefradin
20.  Sefazolin
21.  Sefpodoksim
C.   TETRASIKLIN
Tetrasiklin merupakan antibiotic dengan spectrum luas. Penggunaannya semakin lama semakin berkurang
1.    Tetrasiklin  
2.    Demeklosiklin Hidroklorida
3.    Doksisiklin
4.    Oksitetrasiklin
D.   AMINOGLIKOSIDA
Amingoglikosida bersifat bakterisidal dan aktif terhadap bakteri gram positif dan gram negative.
Penggunaannya sekarang hampir terbatas untuk tuberkalosa.
1.    Amikasin
2.    Gentamisin
3.     Kanamisin
4.     Neomisin sulfat
5.     Netilmisin
6.    Tobramisin
E.   KLORAMFENIKOL
Merupakan antibiotic dengan spectrum luas namun bersifat toksik. obat ini seyogyanya dicadangkan untuk infeksi berat akibat Haemophilus influenza, demam typhoid, meningitis dan abses otak bakteremia dan infeksi berat lainnya. Karena toksisitasnya, obat ini tidak cocok untuk penggunaan sistemik, kecuali untuk keadaan yang disebutkan diatas.
1.    Kloramfenikol
F.    MAKROLID
Obat ini digunakan sebagai alternative penisilin.
1.    Eritromisin
2.     Azitromisin
3.    Klaritomisin
G.   POLIPEPTIDA
Kelompok ini terdiri dari polimiksin B, polimiksin E, basi trasin dan gramisidin, dan berciri struktur polipeptida siklis dengan gugusan-gugusan amino bebas. Berlainan dengan antibiotic lainnya yang semuanya diperoleh dari jamur, antibiotika ini dihasilkan oleh beberapa bakteri tanah. Plimiksin hanya aktif terhadap basil gram-negatif termasuk pseudomonas, basitrasin dan gramisidin terhadap kuman gram-positif. Dikombinasi dengan antibiotika bakterio static seperti krolamfenikol dan tetrasiklin. Resorpisinya dari usus praktek nihil, maka hanya digunakan secara parenteral, atau oral untuk bekerja didalam usus. Distribusi obat setelah injeksi tidak merata, ekresinya lewat ginjal. Penggunaannya pada infeksi pseudomonas kini sangat berkurang dengan munculnya antibiotika yang lebih aman (gentamisin dan karbenisilin)
Ø  Polimiksin B
Ø  Kolistin (= polimiksin E) : Colistine (dumex)
Ø  Basitrasin
2.    ANTIPIRETIK
Antipiretik adalah obat-obat yang dapat menurunkan suhu badan pada keadaan demam.
Pada umumnya demam adalah suatu gejala dan bukan merupakan suatu penyakit tersendiri. Oleh sebab itu pembahasan antipiretik jarang ada, pembahasannya antipiretik ada pada pembahasan obat anti nyeri (analgetika)
Obat yang memiliki efek antipiretik antara lain:
Ø  Paracetamol: asetaminopen, panadol, Tylenol, tempra, nipe.
Efek samping dari paracetamol jarang ada, ibu hamil juga aman apabila menkonsumsi paracetamol
3.    ANALGESIK/ANALGETIKA
Adalah obat-obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa sakit tanpa menghilangkan kesadaran. Pada umumnya diartikan sebagai suatu obat yang efektif untuk menghilangkan sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi dan nyeri lainnya. Hampir semua analgetika ternyata memiliki efek anti inflamasi dimana efek anti inflamasi sendiri berguna untuk mengobati radang sendi (arthritis remautoid). Jadi analgetika anti inflamasi non steroid adalah obat-obat analgetika yang selain mempunyai efek analgetika juga mempunyai efek anti inflamasi, sehingga obat-obat jenis ini digunakan dalam pengobatan reumatik dan gout. Dan obat ini merupakan obat yang banyak diresepkan oleh dokter, obat-obat golongan ini merupakan suatu obat yang heterogen secara kimia.
A.   MEKANISME KERJA
Mekanisme kerja anti inflamasinon steroid (AINS) berhubungan dengan system biosintesis progstaglandin yaitu dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakhidonat menjadi PGG2 menjadi terganggu. Enzim siklooksigenase terdapat dalam 2 isoform yang disebut COX-1 dan COX-2. Kedua infrom tersebut dikode oleh gen yang berbeda.
COX-1 dalam pemeliharaa berbagai fungsi dalam keadaan normal diberbagai jaringan khususnya ginjal, saluran cerna dan trombosi. Dimukosa lambung aktivitas COX-1 menghasilkan prostasiklin yang bersifat protektif. Siklooksigenase 2 diinduksi berbagai stimulus inflamator, termasuk sitokin, endotoksindan growth factors. Teromboksan A2 yang disintesis trombosit COX-1 menyebabkan agregasi trombosit vasokontriksi dan ploriferasi otot polos. Sebaliknya prostasiklin PGL2 yang disintesis oleh COX-2 diendotel malvro vasikuler melawan efek tersebut dan menyebabkan penghambatan agregasi trombosit.
B.   OBAT-OBAT ANAL GETIK ANTI INFLAMASI
1.    Asam mefenamat dan Meklofenamat
2.    Diklofenak
3.    Ibuprofen
4.    Fenbufen
5.    Indometasin
6.    Piroksikam dan meloksikam
7.    Salisilat
8.    Diflunsial
9.    Fenilbutazon dan Oksifenbutazon
10.  Allopurinol
C.   ANALGETIKA NARKOTIKA
Memiliki daya penghalang nyeri yang kuat sekali dengan titik kerja terletak di system saraf pusat.
4.    ANTI FUNGI
Anti fungi atau anti mikotik yaitu obat yang digunakan untuk membunuh atau menghilangkan jamur.
A.   Penggolongan obat jamur
1.    Gol. Polien
Mekanisme kerja: berikatan kuat dengan sterol pada membrane sel jamur -> membrane sel bocor terjadi kehilangan beberapa bahan intrasel ->kerusakan tetap pada sel jamur.
a.    Amfoterisin B
b.    Nistatin
2.    Gol. Imidazol
Termasuk dalam golongan ini
a.    Klotrimazol
b.    Ketokonazol
c.    Tiokonazol
d.    Mikonazol
3.    Gol. Triazol
Mekanisme kerja: mempengaruhi aktifitas sitokrom P450 -> menurunkan sintesis ergosterol -> menghambat formasi sel membrane termasuk dalam golongan ini:
a.    Flukonazol
b.    Itrakonazol
4.    Gol. Anti Jamur Lain
a.    Giseofulvin
5.    KESIMPULAN
Setiap yang ada didalam kandungan obat itu berbeda-beda baik kandungannya, kegunaannya, dosisnya dan efek sampingnya. Dan setiap obat juga mempunyai keuntungan dan kerugian tersendiri. Tergantung bagaimana kita yang menggunakan sesuai aturan atau tidak. Penggolongan setiap obat juga masih banyak lagi saya hanya menyebutkan salah satunya.
6.    SARAN
Diharapkan kepada pembaca dapat lebih menerapkan antibiotic, antipiretik, analgetik, anti inflamasi dan anti fungi berdasarkan golongannya secara bijak. Karena setiap kandunga itu ibarat seperti pisau apabila kita menggunakannya dengan benar maka akan mengguntunkan bagi dirikita tetapi apabila kita menggunakannya salah akan berbahya sendiri pada diri kita. Jadi gunakanlah secara tepat dan sesuai dengan aturan lebih amannya lagi sesuai dengan petunjuk dari dokter.
7.    SUMBER
v  Muhammadyogie87.blogspot.com
v  Kuliahbidanonline.blogspot.com
v  Yosamfajar.blogspot.com
v  Bayuajuzt.blogspot.com


5 komentar:

Blog SMPN 2 Jumantono mengatakan...

Banyak orang yang belum tahu. Dengan membaca ini orang akan menjadi tahu. Bagus sekali....!!

Unknown mengatakan...

Keren bos tengkiu

Unknown mengatakan...

Sangat bagus kak buat anak farmasi bagi pemula, terusin blognya nya yaa kak😊

Unknown mengatakan...

Membantu banget blog smgat😃

Unknown mengatakan...

Sangat membantu sekali bagi pemula yg belajar mengenai obat obatan. Terimakasi...

Posting Komentar